Rabu, 20 Januari 2016

Short Trip To Hanoi City, Vietnam

Short Trip To Hanoi City, Vietnam.
Dikarenakan tiket pesawat Airasia murah, saya dan keluarga (4 pax) hanya melakukan short trip ke Hanoi dari kota Medan, Indonesia-transit Bangkok-yaitu hanya dua hari dua malam. “ Whatttt????? What a very short trip” kata Resepsionis Golden Charm Hotel, Hanoi. 
Alasan saya melakukan perjalanan pendek  karena saya hanya tertarik untuk melihat Ha Long Bay yang sangat terkenal dan melakukan one day city tour di Hanoi.
Saya berangkat ke Hanoi dari kota Bangkok, Thailand. Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam 40 menit. Saat ini hanya ada satu penerbangan Airasia per hari dari Bangkok ke Hanoi.
Setelah melewati proses imigrasi, saya langsung menuju tourist information centre yang ada di airport, untuk meminta informasi, rekomendasi dan peta. Saya dilandeni dengan ramah, ternyata tourist information di sini juga merangkap sebagai marketing tour dan travel.
Pic: Noi Bai International Airport

Dia menawarkan paket tour ke Ha Long Bay. Sebenarnya saya berniat untuk memesan tour di hotel tempat saya menginap. Di sini, saya melakukan kesalahan, saya memesan tour ke Ha Long Bay di airport. Kesalahan saya adalah saya memesan jauh lebih mahal daripada di hotel atau di kota. Hati saya cukup sakit, tapi sudah terlanjur. Buat anda-anda yang berencana memesan paket tour, hindarilah memesan di airport kecuali anda jago tawar menawar.
Setelah memesan taxi, kami menuju hotel. Perjalanan dari airport menuju Hotel kami yang berada dekat Hoam Kiem Lake sekitar 45 menit. Pemandangan sepanjang perjalanan tidak ada yang bisa bikin wow. Setelah sampai hotel, waktu baru menunjukan jam 10.00 am, jadi kami belum bisa check in. Kami disodori welcome drink tea dan Vietnam coffee, serta handuk basah kecil. Resepsionis hotel yang merangkap sebagai travel advisor langsung mempersilahkan saya duduk untuk menceritakan rencana saya selama di Hanoi. Dia merekomendasikan tempat-tempat aktraktif yang ada di kota Hanoi. Karena waktu kami sangat terbatas di kota Hanoi, dia cukup terkejut. Setelah saya ceritakan bahwa saya sudah memesan tour ke Ha Long Bay di airport, dia cukup kasihan sama saya, karena saya pasti pesan yang mahal yang tidak sesuai dengan nilainya.
Setelah menitipkan bagasi kami, saya langsung memesan taxi untuk memulai perjalanan one day trip di Kota Hanoi. Destinasi pertama adalah Maosoleum Ho Chi Minh.



Setelah sampai di tempat, ternyata tempatnya sudah tutup. Maosoleum ini hanya dibuka pada pagi hari. Jadi kami hanya berfoto-foto saja. Tapi kami tidak kecewa, karena kami bisa berjalan sedikit ke sekitarnya karena ada Museum Ho Chi Minh dan One Pillar Pagoda yang sangat terkenal.
Perlu di ingat juga, Museum juga ada istirahat atau ditutup antara jam 12 pm sampai 02 pm. Jadi perhatikan waktu anda jika ingin berkunjung ke sini. Perbanyaklah riset anda sebelum ke sana. One Pillar Pagoda cukup ramai dikunjungi para turis untuk bersembahyang. Bahkan yang bukan agama Buddha, juga ikut bersembahyang dan memanjatkan doa serta berdonasi.

Destinasi berikutnya adalah Temple of Literature, yang mana hanya berjalan kaki sekitar 15 menit dari One Pillar Pagoda, jadi tidak perlu memesan taxi. Temple ini dikenakan biaya masuk. Tidak banyak yang bisa saya ceritakan di sini karena tidak begitu menarik bagi saya yang sudah pernah mengunjungi tampat yang jauh lebih bagus .Tapi tempat ini salah satu yang wajib dikunjungi.

Nah, waktu sudah menunjukkan jam makan siang, maka kami mencari restoran untuk mengisi perut. Akan tetapi, kami justru tertarik untuk makanan di pinggir jalan yang tidak saya ketahui apa rasa dan bentuknya sama sekali.
Setelah berkomunikasi dengan bahasa isyarat dengan bibi penjual, maka kami memesan mie ayam kuah khas Vietnam.

 Tidak ada disediakan minuman di sini, jadi kami hanya meminum air bawaan kami. Saya agak kurang cocok dengan rasanya. Tetapi jika ada pintar berkomunikasi, mie ayam kuah yang kuahnya di pisahkan mangkoknya. Karena orang Vietnam  sendiri yang begitu. Komunikasi tentang harganya juga susah, jadi bibi hanya menunjukkan uang yang ada di dompetnya. Perlu diingat, susah sekali mencari orang yang bisa berbahasa Inggris di Hanoi ini.

Setelah makan siang selesai, kami melanjutkan perjalanan kami. Tujuan berikutnya adalah Trấn Quốc Pagoda (Vietnamese: Chùa Trấn Quốc, chữ Hán: 鎭國寺).

 Karena kami kelihatan kebingungan tentang arah menuju pagoda, seorang pelayan restoran yang berada di pinggir jalan melihat kebingungan kami langsung samperin kami dan menanyakan apa yang bisa di bantu dengan bahasa Inggris yang fasih sekali. Setelah kami menunjukkan tujuan kami melalui peta yang kami dapat di airport, dia menyatakan bahwa pagoda tersebut bisa dijangkau dengan berjalan kaki dari Temple Of  Literature ini yaitu sekitar 20 menit. Tapi jika anda mau cepat, bisa langsung memesan taxi. Setelah belajar sedikit bahasa Vietnam dengan pelayan tersebut, kami pamit dan berencana berjalan kaki karena cuaca cukup nyaman  yaitu sekitar 20 derajat celcius di januari ini. Perjalanan ke Pagoda ternyata ada hikmadnya karena sepanjang perjalanan kami menjumpai beberapa tempat wisata seperti War Museum.
Salah satu pengalaman yang saya dapatkan adalah, ternyata pedagang jalanan Vietnam memiliki trik untuk mendapatkan uang dari tourist. Pada perjalanan menuju Pagoda, seorang pedagang jalanan langsung memakaikan topi dan dagangannya untuk saya berfoto foto selayaknya orang Vietnam. Ternyata ini adalah scam (berniat membohongi). Dia langsung menyodorkan dagangannya kepada saya dengan meminta bayaran yang cukup fantastis bagi saya. Saya langsung marah dan tidak memperdulikan dia. Saya hanya kasih uang sekedarnya karena tadi sudah memakai topi dan dagangannya buat berfoto dan kami langsung cabut dari tempat dan tidak menghiraukannya. Hati-hatilah terhadap scam seperti ini.

Satu lagi yang saya dapatkan selama berjalan kaki adalah mengenai jalan raya di kota Hanoi dan juga pengguna jalan raya itu sendiri. Banyak sekali kenderaan bermotor di kota Hanoi ini. Kemacetan juga hal biasa. Yang tidak biasa adalah, suara klakson menjadi hal biasa bagi mereka dan semua  pengendara kenderaan bermotor mengendarai kenderaannya dengan kecepatan tinggi. Sulit untuk menyebarang jalan bagi turis yang tidak terbiasa dengan ketidakteraturan. Satu hal yang wajib anda ketahui untuk menyeberang jalanan di kota Hanoi ini adalah anda tidak boleh berhenti sama sekali, karena pengendara kenderaan bermotor, tidak memperdulikan anda karena mereka hanya memperdulikan jalan mereka. Jika anda berhenti, anda akan membuat orang dibelakang anda berbahaya. Lampu lalu lintas sering tidak diperdulikan para pengendara kenderaan bermotor.
Perjalanan berjalan kaki menuju Pagoda kami lanjutkan, ternyata setelah melihat West Lake tempat Pagoda berada, tapi kami tidak melihat Pagoda tersebut. Maka saya ingin bertanya kepada orang local sekitar dan mereka langsung ketakutan mungkin dikarenakan tidak bisa berbahasa inggris. Setelah saya perlihatkan foto Pagoda, mereka langsung menunjukkan arahnya. Perjalanan kami lanjutkan. Setelah sampai pagoda, tidak perlu biaya masuk, karena hanya bersifat donasi. Pagoda ini berada di West Lake, jadi pemandangan cukup indah. 

Kami tidak berlama lama di sini, karena ada tempat yang harus dikunjungi lagi yaitu Museum of Ethnology.

Karena museum ini tidak kelihatan di peta karena sudah ada di pusat kota, maka kami memutuskan untuk naik taxi. Ada beberapa perusahaan taxi di Vietnam, saya memilih taxi yang direkomendasikan sama resepsionis hotel. Perjalanan dari Pagoda menuju Museum Of Ethnology  memakan waktu sekitar 20 menit. Walaupun kota Hanoi adalah Ibu Kota Vietnam, saya cukup terkejut karena sulit menjumpai gedung-gedung pencakar langit dan mall mall. Sepanjang perjalanan, saya hanya menjumpai mall yang paling besar yaitu LotteMart Plaza yang masih terkesan baru dan modern.
Museum Of Ethnology mengenakan biaya masuk. Kami berkeliling museum untuk melihat perkembangan Negara Vietnam dari masa ke masa.
Perlu waktu yang sangat banyak atau seharian jika anda membaca satu persatu. Karena tidak punya banyak waktu, maka kami banyak melewati apa yang dipaparkan pada museum. Waktu sudah menunjukkan jam 05 pm, dan berniat untuk kembali ke hotel. Ternyata, saat keluar dari museum, terdapat lagi satu gedung pada komplek museum tersebut. Karena penasaran, kami masuk lagi ke gedung tersebut. Ternyata gedung tersebut adalah Museum Negara-negara Asean yaitu Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand and the Others. Melihat barang-barang museum seolah olah gak ada habis habisnya. Maka setelah sekitar 20 menit kami berniat lagi pulang, dan ternyata di belakang museum terdapat lagi hal yang menarik hati yaitu terdapat rumah jaman dahulu khas Vietnam. Maka kami menyempatkan diri lagi untuk melihat-lihat dan berfoto-foto.
Akhirnya setelah puas berfoto-foto, kami akhirnya memesan taxi untuk kembali ke hotel karena masih ada beberapa tempat lagi yang harus dikunjungi yakni Hoam Kiem Lake yang terkenal dan menonton Water Puppet Show yang sangat unik.

Setelah sampai hotel dan membersihkan diri, kami melanjutkan perjalanan kami ke Hoam Kiem Lake yang  sangat dekat sekali dengan hotel kami. Sepanjang perjalanan berjalan kaki saya kena scam lagi. Seorang pedagang kaki lima langsung menaruh kue dagangannya ke tangan saya dan mengatakan bahwa itu sample gratis, setelah saya makan, saya disodori sebungkus kue dagangannya dengan meminta bayaran harga yang fantastis mahalnya yang tidak sesuai dengan nilai dagangannya. Saya cukup shock, dalam sehari saya kena scam dua kali. Tapi saya tidak mentah mentah tertipu, saya menolak untuk membayar seharga yang dia bilang, dan saya hanya membayar harga yang pantas.
Bagi anda yang ingin mengunjungi Vietnam, berhati-hatilah terhadap scam ini. Hindarilah pedagang yang tidak menaruh harga pada dagangannya, karena mereka hanya ingin mendapatkan uang banyak secara instan dari tourist.

Old Quarter adalah nama area sekitar Hoam Kiem Lake yang mana sangat banyak kios-kios dagangan dan juga penjualan jajanan dan makanan di kaki lima dan juga hotel hotel serta jasa tour and travel. 

Karena sudah gelap, ternyata jembatan yang ada di Hoam Kiem Lake sudah ditutup, jadi hanya bisa berfoto dari tepi danau. Banyak restoran khas barat yang berada di area sekitar ini. Jadi tidak kesulitan untuk mencari makan malam di area ini.
Sesuai jadwal, saya berjalan kaki ke Water Puppet Theatre untuk menonton show Water Puppet yang sangat tersohor dan unik.

Jadwal show hampir setiap jam ada, tetapi saya cukup beruntung karena saya daapt tiket jadwal terakhir yaitu yang jam 08 pm. Durasi show hanya 45 menitan saja. Tiket juga relative terjangkau. Panggungnya berisi kolam air tempat dimana puppet-puppet menunjukkan aksinya. Show ini tidak boleh anda lewatkan karena sulit dijumpai di Negara lain.

Setelah selesai menonton show, kami melanjutkan berwisata kuliner dengan mecoba makanan Pho dengan daging ayam, karena saya tidak boleh makan sapi. Pho adalah makanan yang wajib anda coba jika anda berada di Vietnam.  


Setelah puas, maka kami kembali ke hotel dan berbelanja souvenir di kios-kios yang  ada di sekitar Hotel. Maka dengan ini one day trip saya di kota Hanoi selesai. Saya harus cepat beristirahat karena besoknya akan ke Ha Long Bay yang sangat terkenal akan keindahannya tersebut.