Short Trip To Hanoi
City, Vietnam.
Dikarenakan
tiket pesawat Airasia murah, saya dan keluarga (4 pax) hanya melakukan short
trip ke Hanoi dari kota Medan, Indonesia-transit Bangkok-yaitu hanya dua hari
dua malam. “ Whatttt????? What a very short trip” kata Resepsionis Golden Charm
Hotel, Hanoi.
Alasan
saya melakukan perjalanan pendek karena
saya hanya tertarik untuk melihat Ha Long Bay yang sangat terkenal dan
melakukan one day city tour di Hanoi.
Saya
berangkat ke Hanoi dari kota Bangkok, Thailand. Perjalanan memakan waktu
sekitar 1 jam 40 menit. Saat ini hanya ada satu penerbangan Airasia per hari
dari Bangkok ke Hanoi.
Setelah
melewati proses imigrasi, saya langsung menuju tourist information centre yang
ada di airport, untuk meminta informasi, rekomendasi dan peta. Saya dilandeni
dengan ramah, ternyata tourist information di sini juga merangkap sebagai
marketing tour dan travel.
Pic: Noi Bai International
Airport
Dia
menawarkan paket tour ke Ha Long Bay. Sebenarnya saya berniat untuk memesan
tour di hotel tempat saya menginap. Di sini, saya melakukan kesalahan, saya
memesan tour ke Ha Long Bay di airport. Kesalahan saya adalah saya memesan jauh
lebih mahal daripada di hotel atau di kota. Hati saya cukup sakit, tapi sudah
terlanjur. Buat anda-anda yang berencana memesan paket tour, hindarilah memesan
di airport kecuali anda jago tawar menawar.
Setelah
memesan taxi, kami menuju hotel. Perjalanan dari airport menuju Hotel kami yang
berada dekat Hoam Kiem Lake sekitar 45 menit. Pemandangan sepanjang perjalanan
tidak ada yang bisa bikin wow. Setelah sampai hotel, waktu baru menunjukan jam
10.00 am, jadi kami belum bisa check in. Kami disodori welcome drink tea dan Vietnam
coffee, serta handuk basah kecil. Resepsionis hotel yang merangkap sebagai
travel advisor langsung mempersilahkan saya duduk untuk menceritakan rencana
saya selama di Hanoi. Dia merekomendasikan tempat-tempat aktraktif yang ada di
kota Hanoi. Karena waktu kami sangat terbatas di kota Hanoi, dia cukup
terkejut. Setelah saya ceritakan bahwa saya sudah memesan tour ke Ha Long Bay di
airport, dia cukup kasihan sama saya, karena saya pasti pesan yang mahal yang
tidak sesuai dengan nilainya.
Setelah
menitipkan bagasi kami, saya langsung memesan taxi untuk memulai perjalanan one
day trip di Kota Hanoi. Destinasi pertama adalah Maosoleum Ho Chi Minh.
Setelah
sampai di tempat, ternyata tempatnya sudah tutup. Maosoleum ini hanya dibuka
pada pagi hari. Jadi kami hanya berfoto-foto saja. Tapi kami tidak kecewa,
karena kami bisa berjalan sedikit ke sekitarnya karena ada Museum Ho Chi Minh
dan One Pillar Pagoda yang sangat terkenal.
Perlu
di ingat juga, Museum juga ada istirahat atau ditutup antara jam 12 pm sampai
02 pm. Jadi perhatikan waktu anda jika ingin berkunjung ke sini. Perbanyaklah
riset anda sebelum ke sana. One Pillar Pagoda cukup ramai dikunjungi para turis
untuk bersembahyang. Bahkan yang bukan agama Buddha, juga ikut bersembahyang
dan memanjatkan doa serta berdonasi.
Destinasi
berikutnya adalah Temple of Literature,
yang mana hanya berjalan kaki sekitar 15 menit dari One Pillar Pagoda, jadi
tidak perlu memesan taxi. Temple ini dikenakan biaya masuk. Tidak banyak yang
bisa saya ceritakan di sini karena tidak begitu menarik bagi saya yang sudah
pernah mengunjungi tampat yang jauh lebih bagus .Tapi tempat ini salah satu
yang wajib dikunjungi.
Nah,
waktu sudah menunjukkan jam makan siang, maka kami mencari restoran untuk
mengisi perut. Akan tetapi, kami justru tertarik untuk makanan di pinggir jalan
yang tidak saya ketahui apa rasa dan bentuknya sama sekali.
Setelah
berkomunikasi dengan bahasa isyarat dengan bibi penjual, maka kami memesan mie ayam
kuah khas Vietnam.
Tidak ada disediakan minuman di sini, jadi kami hanya
meminum air bawaan kami. Saya agak kurang cocok dengan rasanya. Tetapi jika ada
pintar berkomunikasi, mie ayam kuah yang kuahnya di pisahkan mangkoknya. Karena
orang Vietnam sendiri yang begitu. Komunikasi
tentang harganya juga susah, jadi bibi hanya menunjukkan uang yang ada di
dompetnya. Perlu diingat, susah sekali mencari orang yang bisa berbahasa
Inggris di Hanoi ini.
Setelah
makan siang selesai, kami melanjutkan perjalanan kami. Tujuan berikutnya adalah
Trấn Quốc Pagoda
(Vietnamese: Chùa Trấn Quốc, chữ Hán: 鎭國寺).
Karena kami kelihatan
kebingungan tentang arah menuju pagoda, seorang pelayan restoran yang berada di
pinggir jalan melihat kebingungan kami langsung samperin kami dan menanyakan
apa yang bisa di bantu dengan bahasa Inggris yang fasih sekali. Setelah kami
menunjukkan tujuan kami melalui peta yang kami dapat di airport, dia menyatakan
bahwa pagoda tersebut bisa dijangkau dengan berjalan kaki dari Temple Of Literature ini yaitu sekitar 20 menit. Tapi
jika anda mau cepat, bisa langsung memesan taxi. Setelah belajar sedikit bahasa
Vietnam dengan pelayan tersebut, kami pamit dan berencana berjalan kaki karena
cuaca cukup nyaman yaitu sekitar 20
derajat celcius di januari ini. Perjalanan ke Pagoda ternyata ada hikmadnya karena
sepanjang perjalanan kami menjumpai beberapa tempat wisata seperti War Museum.
Salah satu pengalaman yang saya dapatkan adalah, ternyata
pedagang jalanan Vietnam memiliki trik untuk mendapatkan uang dari tourist.
Pada perjalanan menuju Pagoda, seorang pedagang jalanan langsung memakaikan
topi dan dagangannya untuk saya berfoto foto selayaknya orang Vietnam. Ternyata
ini adalah scam (berniat membohongi). Dia langsung menyodorkan dagangannya
kepada saya dengan meminta bayaran yang cukup fantastis bagi saya. Saya
langsung marah dan tidak memperdulikan dia. Saya hanya kasih uang sekedarnya
karena tadi sudah memakai topi dan dagangannya buat berfoto dan kami langsung
cabut dari tempat dan tidak menghiraukannya. Hati-hatilah terhadap scam seperti
ini.
Satu lagi yang saya dapatkan selama berjalan kaki adalah
mengenai jalan raya di kota Hanoi dan juga pengguna jalan raya itu sendiri. Banyak
sekali kenderaan bermotor di kota Hanoi ini. Kemacetan juga hal biasa. Yang
tidak biasa adalah, suara klakson menjadi hal biasa bagi mereka dan semua pengendara kenderaan bermotor mengendarai
kenderaannya dengan kecepatan tinggi. Sulit untuk menyebarang jalan bagi turis
yang tidak terbiasa dengan ketidakteraturan. Satu hal yang wajib anda ketahui
untuk menyeberang jalanan di kota Hanoi ini adalah anda tidak boleh berhenti
sama sekali, karena pengendara kenderaan bermotor, tidak memperdulikan anda
karena mereka hanya memperdulikan jalan mereka. Jika anda berhenti, anda akan
membuat orang dibelakang anda berbahaya. Lampu lalu lintas sering tidak
diperdulikan para pengendara kenderaan bermotor.
Perjalanan berjalan kaki menuju Pagoda kami lanjutkan,
ternyata setelah melihat West Lake tempat Pagoda berada, tapi kami tidak
melihat Pagoda tersebut. Maka saya ingin bertanya kepada orang local sekitar
dan mereka langsung ketakutan mungkin dikarenakan tidak bisa berbahasa inggris.
Setelah saya perlihatkan foto Pagoda, mereka langsung menunjukkan arahnya.
Perjalanan kami lanjutkan. Setelah sampai pagoda, tidak perlu biaya masuk,
karena hanya bersifat donasi. Pagoda ini berada di West Lake, jadi pemandangan
cukup indah.
Kami tidak berlama lama di sini, karena ada tempat yang harus dikunjungi
lagi yaitu Museum of Ethnology.
Karena museum ini tidak kelihatan di peta karena sudah ada di
pusat kota, maka kami memutuskan untuk naik taxi. Ada beberapa perusahaan taxi
di Vietnam, saya memilih taxi yang direkomendasikan sama resepsionis hotel.
Perjalanan dari Pagoda menuju Museum Of Ethnology memakan waktu sekitar 20 menit. Walaupun kota
Hanoi adalah Ibu Kota Vietnam, saya cukup terkejut karena sulit menjumpai
gedung-gedung pencakar langit dan mall mall. Sepanjang perjalanan, saya hanya
menjumpai mall yang paling besar yaitu LotteMart Plaza yang masih terkesan baru
dan modern.
Museum
Of Ethnology mengenakan biaya masuk. Kami berkeliling museum untuk
melihat perkembangan Negara Vietnam dari masa ke masa.
Perlu waktu yang sangat banyak atau seharian jika anda
membaca satu persatu. Karena tidak punya banyak waktu, maka kami banyak
melewati apa yang dipaparkan pada museum. Waktu sudah menunjukkan jam 05 pm,
dan berniat untuk kembali ke hotel. Ternyata, saat keluar dari museum, terdapat
lagi satu gedung pada komplek museum tersebut. Karena penasaran, kami masuk
lagi ke gedung tersebut. Ternyata gedung tersebut adalah Museum Negara-negara
Asean yaitu Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand and the Others. Melihat
barang-barang museum seolah olah gak ada habis habisnya. Maka setelah sekitar
20 menit kami berniat lagi pulang, dan ternyata di belakang museum terdapat
lagi hal yang menarik hati yaitu terdapat rumah jaman dahulu khas Vietnam. Maka
kami menyempatkan diri lagi untuk melihat-lihat dan berfoto-foto.
Akhirnya setelah puas berfoto-foto, kami akhirnya memesan
taxi untuk kembali ke hotel karena masih ada beberapa tempat lagi yang harus
dikunjungi yakni Hoam Kiem Lake yang terkenal dan menonton Water Puppet Show
yang sangat unik.
Setelah sampai hotel dan membersihkan diri, kami melanjutkan
perjalanan kami ke Hoam Kiem Lake yang
sangat dekat sekali dengan hotel kami. Sepanjang perjalanan berjalan
kaki saya kena scam lagi. Seorang pedagang kaki lima langsung menaruh kue dagangannya
ke tangan saya dan mengatakan bahwa itu sample gratis, setelah saya makan, saya
disodori sebungkus kue dagangannya dengan meminta bayaran harga yang fantastis
mahalnya yang tidak sesuai dengan nilai dagangannya. Saya cukup shock, dalam
sehari saya kena scam dua kali. Tapi saya tidak mentah mentah tertipu, saya menolak
untuk membayar seharga yang dia bilang, dan saya hanya membayar harga yang
pantas.
Bagi anda yang ingin mengunjungi Vietnam, berhati-hatilah
terhadap scam ini. Hindarilah pedagang yang tidak menaruh harga pada
dagangannya, karena mereka hanya ingin mendapatkan uang banyak secara instan
dari tourist.
Old Quarter adalah nama area sekitar Hoam Kiem Lake yang mana
sangat banyak kios-kios dagangan dan juga penjualan jajanan dan makanan di kaki
lima dan juga hotel hotel serta jasa tour and travel.
Karena sudah gelap,
ternyata jembatan yang ada di Hoam Kiem Lake sudah ditutup, jadi hanya bisa
berfoto dari tepi danau. Banyak restoran khas barat yang berada di area sekitar
ini. Jadi tidak kesulitan untuk mencari makan malam di area ini.
Sesuai jadwal, saya berjalan kaki ke Water Puppet Theatre
untuk menonton show Water Puppet yang sangat tersohor dan unik.
Jadwal show hampir setiap jam ada, tetapi saya
cukup beruntung karena saya daapt tiket jadwal terakhir yaitu yang jam 08 pm.
Durasi show hanya 45 menitan saja. Tiket juga relative terjangkau. Panggungnya
berisi kolam air tempat dimana puppet-puppet menunjukkan aksinya. Show ini
tidak boleh anda lewatkan karena sulit dijumpai di Negara lain.
Setelah selesai menonton show, kami melanjutkan berwisata
kuliner dengan mecoba makanan Pho dengan daging ayam, karena saya tidak boleh
makan sapi. Pho adalah makanan yang wajib anda coba jika anda berada di Vietnam.
Setelah puas, maka
kami kembali ke hotel dan berbelanja souvenir di kios-kios yang ada di sekitar Hotel. Maka dengan ini one day
trip saya di kota Hanoi selesai. Saya harus cepat beristirahat karena besoknya
akan ke Ha Long Bay yang sangat terkenal akan keindahannya tersebut.